Manfaat batang Pisang untuk Pakan Ayam
Berbagai
alternatif penyediaan pakan dilakukan sebagian peternak unggas untuk
menyiasati fluktuasi harga pakan dan harga jual ternak kaitannya dengan
FCR (Feed Convertion Ratio). Peternak yang profesional tentu saja
benar-benar memperhatikan persoalan FCR ini karena di situlah letak
keberhasilan usaha budidaya ternaknya.
Pisang adalah kata yang begitu akrab di telinga kita dengan segudang
manfaat. Seluruh bagian dari pisang mulai dari daun, jantung (ontong),
buah, bonggol, kulit sampai dengan batang pohonnya bisa dimanfaatkan.
Khusus untuk batang pisang, pemanfaatannya telah lumayan dikenal di
kalangan peternak ruminansia (sapi, kambing dsb). Namun pemanfaatan
untuk unggas apakah bisa?
Batang pisang ternyata kaya akan kandungan glukosa dan selulosa namun
rendah kadar ligninnya. Ini menarik karena glukosa, suatu gula
monosakarida, adalah salah satu karbohidrat terpenting yang digunakan
sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan salah
satu hasil utama fotosintesis dan awal bagi respirasi. Sementara itu,
lignin adalah suatu bentuk serat yang dalam jumlah kecil dibutuhkan
ternak untuk membantu pencernaan. Kandungan lignin pada pakan ternak
sangat berpengaruh pada kemudahan pakan itu untuk dicerna. Pakan yang
rendah kandungan ligninnya mudah dicerna oleh binatang. Tapi, kalau
pakan yang diberikan terlalu banyak kandungan ligninnya, ternak bisa
‘mencret’.
Fakta ilmiah sedemikian sudah cukup sebagai dalil atas kenyataan praktek
yang penulis lakukan pada ternak unggas meskipun dulu hanya berdasar
‘katanya’. Kami memberikan cacahan batang pisang ke ternak ayam broiler
saat itu (di Kalimantan Selatan) dengan alasan untuk mendinginkan badan
ayam akibat suhu udara yang ekstrim panas (dekat garis katulistiwa).
Batang pisang dicacah halus lalu diberikan ke ayam saat ayam berumur 23
hari, 27 hari, 30 hari, dan 33 hari di tempat pakan bagian luar saja.
Sore harinya diminumi air yang dicampur VITERPAN Unggas seperti
biasanya.
Hasilnya sangat bagus karena ayam tampak lebih tenang meski suhu sangat
panas memanggang di siang hari. Dan, pakan lumayan hemat karena sebagian
ruang di tembolok dan perut ayam terisi cacahan batang pisang yang
tidak usah beli. Efek kenyang tetap tampak dan yang penting, pemenuhan
unsur gizi tetap terjaga terutama kalori yang diperoleh dari kandungan
glukosa dalam cacahan batang pisang tersebut. Grafik penambahan bobot
bahkan maju 1 hari dari baku standar budidaya. Menarik sekali. Satu hal
lagi, kematian ayam di atas umur 25 hari amatlah ditakutkan peternak
karena ayam yang mati berarti membuang pakan dalam jumlah cukup besar
dan itu lampu kuning buat FCR dan Index Prestasi keseluruhan. Ayam kami,
memang ada yang mati juga pada fase itu (namanya ajal siapa yang bisa
ngatur kalau bukan Yang Maha Kuasa), tingkat kematiannya hanya 1-2 ekor
dan itu hanya persoalan kompetisi ruang dan pakan. Tentu yang besar yang
menang, yang kecil dan agak lemah, ya kalah. Toh hasil akhir mortalitas
hanya 3%, masih sangat bisa ditoleransi tentunya.
Dikirim Oleh: | |
Nama Pengirim | indextrondosoul |
URL Blog Pengirim | http://indextrondosoul-farm.blogspot.com/ |
Sumber Artikel | http://indextrondosoul-farm.blogspot.com/2013/03/manfaat-batang-pisang-untuk-makanan.html |
Email | indextrondosoul@gmail.com |