"Hmm... kenapa juga Tuhan menciptakan manusia ke dunia kalau
ujung-ujungnya ke akhirat juga, apalagi hidupku ditakdirkan serba
miskin. Ahh ... kalau ini sebagai cobaan, enak yang menerima cobaan jadi
orang kaya donk. Kalau miskin terus sampai mati, bagaimana bisa
bersyukur ??? Lah wong pingin makan enak saja ndak pernah kesampaian. "
Kalimat di atas hanyalah sebagai pembuka alinea saja..heuheuheu, biar
rada seru ajah. Tapi ini serius postingannya loh. Yahh ... beginilah
sifat manusia, selalu minta lebih. Dikasih 1 mintanya 2 begitu
seterunya, tapi memang seperti itu teorinya. Orang kaya sangat mudah
bicara jika Tuhan memberikan Anugerah kepadanya, tapi untuk si miskin
tidak serta merta berkata begitu. Maka hanya orang yang mempunyai
keimanan saja yang bisa merasakan Anugrah dari Tuhan.
Ar Rahman dan Ar Rahim sebagai wujud kasih Sayang Allah.
Ar Rahman bisa di terjemahkan "Maha Pengasih atau Pemurah" sedangkan Ar
Rahim bisa di terjemahkan "Maha Penyayang". Hmmm...kalau Tuhan maha
Pengasih dan Penyayang kenapa masih banyak orang-orang yang menderita
hidupnya ..???
Wajar-wajar saja jika pertanyaan ini muncul di pikiran orang. Tapi
jangan lupa jika Allah tidak hanya memberikan Anugerah dalam hal materi
saja, tapi Allah juga memberikan Anugerah Akal dan Qalbu pada diri kita.
Maksud nya dengan akan dan qalbu manusia diharuskan berfikir dan
merasakan apa yang Allah berikan kepadanya.
Coba bayangkan, banyak saudara kita yang ditakdirkan dengan kondisi
cacat. Tapi mereka tidak menyalahkan Tuhan, bahkan mereka mempunyai
semangat hidup yang tinggi. Segala sesuatu yang diciptakan Tuhan sudah
sesuai dengan takaran / ukuran kita masing-masing, ndak lebih juga ndak
kurang. Pada penciptaan alam semesta sampai penciptaan makhluknya
(manusia) pun Tuhan sudah memberikan kepastian. "Sesungguhnya kami
menciptakan sesuatu berdasarkan ukuran" Q.S Al Qamar:54. "
Sesungguhnya
Allah menjadikan segala sesuatu menurut proporsinya" Q.S At Thalaq:65.
Janganlah bersedih meskipun kita dalam kondisi apapun, kita hanya
sebagai ciptaan Nya. Seharusnya kita selalu bersyukur atas semua rahmat
dan Limpahan Anugerah yang Tuhan berikan kepada kita. Tuhan telah
menetapkan takdir kita di Lauhul Mahfudz, jangan sampai kira merasa
hidup dalam suasana hati yang selalu terkekang oleh hawa nafsu.
Disinilah letak kasih sayang Tuhan kepada kita, untuk itu wajib pula
kita sebagai manusia beriman juga memberikan kasih sayang kepada mereka
yang mempunyai nasib kurang beruntung seperti kita. Sudah saatnya kita
membuka mata dan hati untuk selalu berbagi kepada saudara kita, kecil
bagi kita tapi sangat besar untuk mereka. Mudah-mudahan catatan kecil
ini menjadikan motivasi dan renungan kehidupan kita semua.
Semoga Allah Swt senantiasa memberikan Hidayah dan Ma'unah serta petunjuk Nya kepada kita semua. Amin ya Rabbal 'Alamin
Wassalam