Simultaneous Interpretation pertama kali digunakan pada konferensi Organisasi Buruh Internasional di Rusia pada tahun 1927. Masyarakat umum diperkenalkan untuk interpretasi simultan sebagai alat komunikasi di pengadilan kejahatan perang Nuremburg dimulai pada tahun 1945. PBB mungkin lembaga yang paling terkenal yang rutin bergantung pada bentuk interpretasi untuk memungkinkan para anggotanya untuk berkomunikasi dalam salah satu dari enam bahasa resmi. Karena kemajuan teknologi dan pengembangan program-program pelatihan khusus untuk penerjemah selama 25-30 tahun terakhir, interpretasi simultan sekarang tersedia dengan harga yang wajar untuk acara internasional, konferensi dan pertemuan dari semua jenis dan ukuran. Bahkan di Indonesia
penyedia jasa sewa alat intepreter ini juga banyak.
Para penafsir yang duduk di bilik isolasi suara kecil di bagian belakang ruang konferensi atau dalam pengaturan terpencil dan mendengarkan proses konferensi headset sekaligus menafsirkan ke dalam mikrofon. Interpretasi ini disiarkan melalui sistem nirkabel untuk delegasi yang mendengarkan pada receiver kecil dengan earphone. Penerima adalah multi-channel sehingga delegasi dapat memilih saluran yang sesuai dengan bahasa yang mereka ingin dengar.