Shallom brothers and sisters
Saya ingin berbagi sesuatu yang lain, yaitu sharing atas
kesaksian kekuatan doa penyembahan. Seperti halnya kotbah kebaktian minggu kemaren
yang terasa lain di gereja GBI Basilea. Kenapa bisa lain dari biasanya?
Karena hari itu kotbah yang diberikan dipenuhi dengan lagu-lagu pujian
penyembahan. pembicara tamu yang hadir di gereja kami adalah hamba Tuhan
yang sangat dikenal menciptakan lagu-lagu penyembahan yang karyanya
sudah mendunia. Yaitu bapak Robert dan ibu Lea.
Anda masih bingung siapa mereka? Baiklah saya ceritakan dua
kesaksian
yang mereka sampaikan atas lagu-lagu dari puluhan karya ciptaan mereka
yang mengubahkan hidup orang banyak. Sebelum saya ceritakan kesaksian
atas kekuatan doa penyembahan, ada baiknya anda simak, hayati dan
nyanyikan lagu ini dengan segenap hati.
Satu hal yang ku rindukan ya Tuhan
Selalu berada di dekatMu
Dengan segenap hati, dengan s’genap jiwa
Ku menanti di hadiratMu
Lebih dalam lagi ku rindu Kau Tuhan
Lebih dari segala yang ada
Lebih dalam lagi ku cinta Kau Yesus
Ku mengasihi Mu
Saudara tahukah anda, bahwa bapak Robert dan ibu Lea mendapat kesaksian
bahwa lagu mereka dijadikan doa dan penyembahan di daratan Cina. Yaitu
ada sepasang kakek dan nenek yang menderita dan di penjara selama 10
tahun karena percaya Yesus. Saat di penjara, mereka setiap hari
menyanyikan lagu tersebut dalam bahasa Cina. Dan setelah mereka
menyanyikan lagu itu, mereka seperti mendapatkan kekuatan untuk
menghadapi siksaan penjaga penjara. Tangan mereka setiap hari di pukul
dengan gagang senapan. Pukulan yang mungkin seharusnya jika dilakukan
kurang dari lima kali saja sudah dapat meremukkan jari-jari yang setiap
saat digunakan untuk berdoa dan menyembah. Dan suatu muzijat, setelah 10
tahun menderita siksaan, mereka bisa bebas dengan tangan yang masih
bisa digunakan untuk bekerja dan berdoa menyembah pada Yesus. Dan saat
ini, kedua kakek nenek tersebut masih giat berdoa dan menyembah bagi
Yesus dan menjadi kesaksian besar di daratan Cina.
Kesaksian kekuatan doa penyembahan yang kedua terjadi pada seorang anak
sekolah yang menderita pengentalan darah, dan membuat pandangannya
nyaris buta. Padahal waktu itu kurang beberapa hari lagi si anak
tersebut menjalani UAN (ujian akhir Nasional). Tetapi orang tua dan anak
tersebut tetap optimis di dalam Tuhan dan membawa penyakit tersebut di
bawah Kaki Yesus, dengan lagu penyembahan "Lebih dalam lagi kurindu Kau
Tuhan." Saat ujian, si anak tersebut tidak bisa membaca tulisan yang
terdapat pada kertas ujian. Dan dia hanya bersenandung lirih menyanyikan
lagu tersebut. Hingga saat pengumuman, ternyata anak tersebut lulus
terbaik nomer 4 di sekolahnya, dan setelah lulus dia menjadi sembuh.
Sungguh suatu mujizat terjadi saat doa penyembahan dilakukan. Dan
kekuatan dari Tuhan menyertai.
Lagu lain yang ingin saya bagikan adalah "Di bawah kepak sayapMu."
Aku ingin selalu berada di hadiratMu
Aku ingin selalu berlindung dalam naunganMu
Di bawah kepak sayapMu
Kau bawaku terbang tinggi
Melintasi langit biru bagaikan rajawali
Bagai rajawali melintasi gunung tinggi
Bagai rajawali melintasi badai hidup
Di bawah kepak sayapMu
Kau bawaku terbang tinggi
Melintasi langit biru bagaikan rajawali
Tahukah saudara, lagu lama ini sudah setahun inisaya cari nada dan
liriknya. Ada yang terngiang-ngiang dalam pikiran saya soal lagu yang
bercerita tentang rajawali dan di bawah kepak sayapMu. Saya sejak
setahun yang lalu, sering tanya orang apakah tahu lagu yang bercerita
tentang burung rajawali dan ada kata-kata di bawah kepak sayapMu. Tetapi
semua yang saya tanya menjawab tidak tahu. Bahkan sering kali kalau
teringat kata-kata tersebut, saya langsung memasang Display Picture BBM
dengan gambar Rajawali.
Dan saat kotbah akan di mulai (sebelum kotbah), seperti ada yang
melintas dalam pikiran saya, yaitu burung rajawali yang sedang terbang.
Dan saya teringat akan kerinduan saya mencari lagu yang berkisah tentang
rajawali selama setahun ini. Sesaat sebelum denting intro lagu di bawah
kepak sayapMu dimainkan, hati saya bergetar kuat dan mata saya mulai
basah. Saya merasakan Hadirat Tuhan sangat kuat. Dan saat lagu ini
dinyanyikan oleh bapak Robeth dan ibu Lea sebagai npembuka, sesuatu yang
terasa sejuk dan damai mengalir dalam hati saya. Dan dalam hati saya
Tuhan berbisik, ini lagu penantianmu selama setahun.
Sungguh saya merasakan kegembiraan yang tidak bisa saya lukiskan. Saya
masih belum tahu kenapa Tuhan menaruh keinginan di dalam hati saya soal
lagu "Di bawah kepak sayapMu" selama setahun ini. Dan apa pula
maksudnya. Tapi saya yakin dan percaya, Tuhan akan melindungi saya dan
membawa saya terbang tinggi bagai rajawali.
Saudara, jangan remehkan senandungmu. Jangan hentikan bibirmu yang ingin
bernyanyi menyembah pada Yesus. Walaupun kamu sedang dalam kesulitan.
Bahkan jika sakitmu menghalangi engkau bersenandungpun, kuatkan dan
teguhkan hatimu tetap bernyanyi bagi Yesus. Sesuatu mujizat akan
menghampirimu. Kesuatan doa penyembahan akan menyertai suka cita atasmu.
Dalam Nama Yesus, Amien.