Shallom saudaraku
Pagi ini saya terberkati oleh Firman Tuhan yang disampaikan melalui Bpk.
Petrus Agung di JKI Injil Kerajaan, Semarang. Firman yang mengangkat
tema multiplikasi
berkat Tuhan melalui ucapan syukur atas apa yang
terjadi dalam hidup kita. Sering kita tidak menyadari bahwa apa yang
terjadi pada kita, entah itu berkat kecil yang lain (padahal kita sedang
berdoa agar terjadi mujizat besar) atau bahkan masalah lain yang
terjadi, dan itu adalah cara awal Tuhan memberikan hal yang lebih besar
di kemudian hari. Tuhan ingin tahu, apakah reaksi kita jika Dia
memberikan hal lain yang berlawanan dengan yang kita doakan. Hal lain
bisa berarti berkat dalam bentuk lain atau bahkan mengijinkan masalah
lain terjadi dalam hidup kita, saat kita sedang terlilit masalah besar.
Firman Tuhan yang mendasari kotbah pak Petrus kali ini diambil dari
Injil Yohanes 6:1-9, silakan saudara baca di Alkitab saudara. judul
perikop yang tertulis: "Yesus memberi makan lima ribu orang".Mungkin
semua kita sangat sering dan sudah hapal cerita ini.
Saudara, sebelum kita masuk ke dalam pembahasan Firman, kita pahami dulu
cerita atau perumpamaan yang sering digambarkan Tuhan Yesus mengenai
Bapa di surga. Dia sering menggambarkan Bapa sebagai pribadi yang
berbeda-beda. Bisa sebagai Tuan, sebagai Hakim, dan sebagai seorang
Ayah. Saat Bapa digambarkan sebagai Tuan, sebagai Raja, sebagai Hakim,
tindakanNya bisa ditebak. Kita sudah bisa membayangkan apa yang akan
dilakukanNya. Tetapi saat Bapa di gambarkan sebagai Bapak atau Ayah,
maka Dia tidak bisa ditebak. Contoh saat si bungsu minta harta warisan,
Dia memberikan padahal harta warisan yang diminta untuk
dihambur-hamburkan. Dan sebagai Bapa, Dia protektif dan sangat
melindungi walaupun apa yang telah dilakukan anakNya salah. Saat si anak
datang dan bertobat serta meminta pertolongan, Dia berkata: "All I have
is yours".
Banyak orang yang sembarangan dan tidak tahu dengan berseru: "Bapa,
tolong aku!" Tetapi kita berpikir apakah Bapa akan menolong, bagaimana
Dia akan menolong kita? Apalagi kita telah berdosa kepadaNya. Kita tidak
benar-benar melihat Dia sebagai seorang Bapa. Padahal saat kita berdoa
benar-benar kepada Bapa, dan sangat tahu pasti Ayah kita akan menolong
walaupun tidak tau bagaimana caraNya menolong, maka Bapa akan melihat
kita seperti melihat Yesus AnakNya di dalam kita dan pertolongan akan
diberikanNya.
Dalam Injil Yohanes 6, Yesus berkata kepada Filipus di manakah kita akan
membeli roti untuk memberi makan orang sebanyak ini? Jumlah mereka yang
mengikuti Yesus adalah lima ribu orang laki-laki, belum termasuk wanita
dan anak-anak.
Saat itu Andreas berkata: "Di sini ada 5 roti dan 2 ikan", tapi
sayangnya dia berkata lagi: "Tapi apa artinya buat orang yang sebanyak
itu".
Kita sering juga berkata seperti Andreas. Kalau Tuhan sudah memberi visi
jangan di komentari. Contoh ketika kita butuh uang besar misalnya untuk
menutupi hutang dan kita berdoa meminta pertolongan Tuhan, lalu
tiba-tiba ada orang bawa batik hasil beli dari acara diskon. Teman yang
membawa batik itu memberi kepada kita dan bercerita kalau dia habis
borong batik murah, apa reaksi kita? Kita sering bereaksi negatif. tidak
menganggap itu berkat. kita kadang ngomel atau berpikir, butuh uang koq
malah ada yg kasih berkat batik. buat apa?
Saudara, jika kita seperti Yesus mengucap syukur saat ada yg bawa 5 roti
dan 2 ikan. Maka Mujizat terjadi. Jika kita bersyukur mendapat batik,
siapa tahu suatu saat kita memiliki pabrik batik terbesar di Indonesia.
Dan soal hutang apa artinya.
Jika kita ingin buka rumah makan dan didoakan oleh hamba Tuhan saat
pembukaanya. dan keesokan harinya saat hari pertama tidak ada tamu dari
pagi sampai malam. Kemudian saat akan tutup malam harinya, ada orang
orang beli lauk satu porsi. bisakah kita berkata, aku bersyukur Tuhan, 5
roti dan 2 ikan Kau berikan padaku? jika itu yang terjadi, kita akan
dapat memberi makan 5000 orang dan sisa lagi, sampai 12 bakul. Itulah
kekuatan multiplikasi berkat yang terwujud dari ucapan syukur.
Permasalahannya, bagaimana dengan ikan yang dibagikan? apakah ada sisa?
Tidak pernah dijelaskan berapa sisanya. Bahkan mungkin tidak tersisa.
Kenapa?
Sekedar di mengerti oleh saudara, jangan pernah batasi Tuhan. pada
Yohanes 6:11 tertulis: "...demikian juga dibuatNya dengan ikan-ikan itu,
sebanyak yang mereka kehendaki."
Tuhan melakukan SESUAI KEINGINAN MEREKA. jadi yah pas saja.. makanya tidak bersisa.
Dan Firman ini juga mengajarkan agar kita jangan membatasi Tuhan! supaya yang diberikanNya tidak terbatas.
Saudara, demikian Pesan Tuhan pagi ini, agar kita selalu bersyukur dan
jangan membatasi Tuhan. Agar
multiplikasi berkat Tuhan tidak terbatas
dalam ucapan syukur kita atas apa yang sedang terjadi. Dalam Nama Yesus,
kiranya Firman ini menjadi Rhema dalam hidup kita. Amien