Keunikan Masjid Dibawah Tanah Di Kota Tua Yogyakarta
Yogyakarta merupakan salah kota yang memilki keindahan dalam sebuah tradisi dan budaya, hingga saat ini masih terjaga dengan baik dan dapat dilestarikan oleh pemerintahan daerah dan masyarakatnya.
Namun, bila kita berkunjung dan
menginap di hotel di daerah jogja, kita akan menemukan sebuah bangunan unik dan bernilai sejarah yang hingga saat ini tetap dilestarikan. Di mana kita akan menemukan bangunan Masjid kuno yang merupakan warisan budaya pada masa Kesultanan Yogyakarta.
Masjid Bawah Tanah ini berlokasi di dalam area Taman Sari Yogyakarta.Memasuki dan menelusuri setiap anak tangga dengan melalui banyak lorong di dalam bangunan Masjid Bawah Tanah merupakan suatu pengalaman perjalanan wisata yang mengasyikan.
Kita dapat mersakan suatu aura fenomena klasik dan menarik di dalam area lingkungan Masjid Bawah Tanah. Ruang masuk Masjid yang diawalii dengan cahaya redup dan udara sejuk akan menyambut kehadiran kita dilokasi pintu Masjid Bawah Tanah.
Informasi yang penulis dapatkan dilokasi melalui abdi dalem keraton, Masjid Bawah Tanah ini di bangun sekitar tahun 1750 -an. Dan dijadikan tempat ibadah para bangsawan Keraton Yogyakata pada masanya.Tentunya hal ini membuat penulis bertambah penasaran untuk melihat dari sisi keunikan bangun Masji Bawah Tanah ini secara lebih dekat.
Masjid Bawah Tanah yang memiliki 5 buah anak tangga yang menuju ke lantai masjid, dengan empat buah anak tangga membentuk panggung kecil yang di bawahnya terdapat sebuah sumur. Dan satu buah lagi anak tangga terhubung langsung ke lantai atas masjid. Dan kelima buah anak tangga ini merupakan pengejawantahan dari rukun Islam.
Sedangkan tangga tertinggi yang terdapat di dalam lokasi area Masjid Bawah Tanah tersebut menunjukkan arah kiblat (Makkah). Masjid Bawah Tanah yang berbentuk melingkar memilki dua lantai ini, memilki tempat tersendiri bagi jamaahnya. Untuk lantai dasar selalu dipergunakan untuk jamaah kaum laki-laki, dan untuk lantai atas dipergunakan untuk jamaah lantai wanitia.