Skripsi Pendidikan Agama Islam: Hadis-Hadis Larangan Menafsirkan Al Quran Dengan Ra'yu
Kumpulan skripsi pendidikan agama islam.
Hadis yang diyakini sebagai
ucapan, perbuatan, ketetapan (taqri<r) dan hal ihwal Nabi Muhammad
SAW merupakan sumber ajaran kedua setelah al Qur'an. Ditinjau dari segi
periwayatannya, hadis Nabi berbeda dengan al-Qur'an. Semua periwayatan
ayat ayat al Qur'an berlangsung secara mutawatir, sedangkan hadis Nabi
diriwayatkan sebagiannya secara mutawatir dan sebagian lainnya
diriwayatkan secara ahad.
Oleh karenanya, al Qur'an memiliki kedudukan
qat}'iy al wuru>d sedangkan hadis Nabi sebagiannya berkedudukan
qat}'iy al wuru>d dan sebagian lainnya bahkan yang terbanyak
berkedudukan z}anniy al-wuru>d.
Berdasarkan asumsi di atas, maka dilihat dari segi periwayatannya
seluruh al Qur'an tidak perlu dilakukan penelitian kembali tentang
orisinalitasnya, sedangkan terhadap hadis Nabi SAW khususnya yang
termasuk kategori ahad, maka diperlukan penelitian akan orisinalitasnya.
Bertolak dari permasalahan tersebut, maka hadis Nabi SAW sebelum
dipahami dan diamalkan, perlu diidentifikasi terlebih dahulu serta
diteliti orisinalitasnya dalam rangka kehati hatian dalam mengambil
hujjah atasnya. Setelah dilakukan pengujian, baru kemudian suatu hadis
yang diduga kuat berkualitas sahi<h ditelaah dan dipahami untuk
selanjutnya dapat diamalkan, sebab ada di antara hadis hadis yang sahih
tersebut yang dapat segera diamalkan (ma'mu>l bih) dengan memahami
redaksinya, namun adapula yang tidak segera dapat diamalkan (gair
ma'mu>l bih), karenanya menuntut pemahaman.